Rabu, 28 November 2018

Peranan Komunitas Tumbuhan Hutan dalam Proses Hidrologi


Gudang air terbesar di alam adalah samudera dan gudang air yang ada di daratan seperti danau, rawa, waduk dan sungai. Air di tempat tersebut akan menguap (evaporasi) dan membentuk awan. Kemudian air akan turun dalam bentuk hujan yang mengalir ke seluruh permukaan bumi.
            Pepohonan dalam ekosistem hutan memiliki peranan penting pada siklus hidrologi dan pengawetan tanah. Pada siklus air, pohon merupakan media pemindahan air dari air hujan ke tanah melalui proses penahanan sementara air  hujan oleh tajuk pohon, aliran batang dan air lolos, serta sebagai media pemindahan air dalam tanah ke vegetasi ke atmosfer melalui evapotranspirasi (Pudjiharta dalam Indriyanto, 2006).
            Infiltrasi air hujan pada daerah bervegetasi akan lebih besar bila dibandingkan dengan daerah yang tidak bervegetasi. Hal ini disebabkan vegetasi menghasilkan serasah yang dapat meningkatkan porositas tanah serta peranan sistem perakaran pohon. Serasah dan sistem perakaran pohon memiliki peranan yang banyak dalam siklus hidrologi seperti meningkatkan kapasitas infiltrasi, menekan aliran permukaan, menekan erosi, mencegah tanah longsor dan meningkatkan perkolasi (Hamilton dan King dalam Indriyanto, 2006).
            Air yang berinfiltrasi ke dalam tanah dapat mengalir secara cepat sebagai aliran dalam (interflow), perkolasi ke lapisan batuan di bawahnya dan reservoir tanah atau disimpan sementara waktu sebagai lengas tanah. Secara hidrologi, lengas tanah merupakan reservoir penyimpanan yang naik turun secara cepat. Volume simpanan air tanah 1000 kali lebih besar daripada volume air di sungai berfluktuasi secara lambat namun mempertahankan aliran sungai selama periode presipitasi yang kurang (Lee, 1990).
            Meningkatnya infiltrasi dan perkolasi berdampak positif terhadap meningkatnya muka air tanah sehingga akan mengurangi kekeringan atau mencegah terjadinya kekeringan di musim kemarau. Sedangkan berkurangnya aliran permukaan menyebabkan berkurangnya erosi, berkurangnya sedimentasi, mencegah tanah longsor dan bahaya banjir dapat dikendalikan (Indriyanto, 2006). Hal ini dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini menurut Hamilton dan King dalam Indriyanto (2006).

 

Gambar 1. Peranan komunitas tumbuhan hutan dalam proses hidrologi
  


Sumber bacaan :
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 50-70.  
Lee, R. 1990. Hidrologi Hutan ; diterjemahkan Subagio, S. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal 169-170.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar