Gudang air terbesar di alam adalah samudera dan gudang air yang ada di
daratan seperti danau, rawa, waduk dan sungai. Air di tempat tersebut akan
menguap (evaporasi) dan membentuk awan. Kemudian air akan turun dalam bentuk
hujan yang mengalir ke seluruh permukaan bumi.
Pepohonan dalam ekosistem hutan
memiliki peranan penting pada siklus hidrologi dan pengawetan tanah. Pada
siklus air, pohon merupakan media pemindahan air dari air hujan ke tanah
melalui proses penahanan sementara air
hujan oleh tajuk pohon, aliran batang dan air lolos, serta sebagai media
pemindahan air dalam tanah ke vegetasi ke atmosfer melalui evapotranspirasi
(Pudjiharta dalam Indriyanto, 2006).
Infiltrasi air hujan pada daerah
bervegetasi akan lebih besar bila dibandingkan dengan daerah yang tidak
bervegetasi. Hal ini disebabkan vegetasi menghasilkan serasah yang dapat
meningkatkan porositas tanah serta peranan sistem perakaran pohon. Serasah dan
sistem perakaran pohon memiliki peranan yang banyak dalam siklus hidrologi
seperti meningkatkan kapasitas infiltrasi, menekan aliran permukaan, menekan
erosi, mencegah tanah longsor dan meningkatkan perkolasi (Hamilton dan King
dalam Indriyanto, 2006).
Air yang berinfiltrasi ke dalam
tanah dapat mengalir secara cepat sebagai aliran dalam (interflow), perkolasi ke lapisan batuan di bawahnya dan reservoir
tanah atau disimpan sementara waktu sebagai lengas tanah. Secara hidrologi,
lengas tanah merupakan reservoir penyimpanan yang naik turun secara cepat.
Volume simpanan air tanah 1000 kali lebih besar daripada volume air di sungai
berfluktuasi secara lambat namun mempertahankan aliran sungai selama periode
presipitasi yang kurang (Lee, 1990).
Meningkatnya infiltrasi dan
perkolasi berdampak positif terhadap meningkatnya muka air tanah sehingga akan
mengurangi kekeringan atau mencegah terjadinya kekeringan di musim kemarau.
Sedangkan berkurangnya aliran permukaan menyebabkan berkurangnya erosi,
berkurangnya sedimentasi, mencegah tanah longsor dan bahaya banjir dapat
dikendalikan (Indriyanto, 2006). Hal ini dapat digambarkan dalam bagan dibawah
ini menurut Hamilton dan King dalam Indriyanto (2006).
Gambar
1. Peranan komunitas tumbuhan hutan dalam proses hidrologi
Sumber bacaan :
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara.
Jakarta. Hal 50-70.
Lee, R. 1990. Hidrologi Hutan ; diterjemahkan Subagio,
S. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal 169-170.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar