Sebagai mahasiswa pertanian, petani akan menuntut pengetahuan dan solusi
atas permasalahan yang mereka hadapi. Maka dari itu akan penulis berikan contoh
kasus permasalahan bidang pertanian dan cara penyelesaiannya.
Tanaman
bawang putih milik seorang petani di
daerah pesisir pantai mengalami kuning daun
pada pucuknya, padahal tanamannya baru 25 hari. Berdasarkan pengamatan hal ini
bukan disebabkan oleh serangan penyakit. Diduga
pengolahan lahan dan penyiapannya untuk tanaman bawang putih tidak maksimal sehingga kekurangan unsur
sulfur. Defisiensi
unsur hara sulfur (S) dapat menyebabkan
klorosis pada daun muda. Defisiensi unsur ini dapat terjadi pada tanah
berpasir, tanah-tanah yang tinggi kandungan oksida Fe (besi) dan Al (aluminium)
atau alofan dan rendah kandungan bahan organik. Sebagian besar lahan yang
berada di daerah pesisir
adalah lahan berpasir, sehingga kandungan unsur S dalam tanah rendah.
Selain itu, kandungan S
yang rendah dapat disebabkan tidak dilakukan pemupukan dasar berupa bahan
organik pada saat pengolahan lahan sehingga tanah miskin unsur hara. Unsur S
dapat tersedia dalam tanah bagi tanaman jika terjadi dekomposisi bahan organik.
Bahan organik ini dapat berupa pupuk kandang atau kotoran dari ternak. Selain
itu, pupuk yang digunakan dapat ditambah dengan pupuk anorganik seperti ZA atau
ZK. Pupuk tersebut
selain mengandung nitrogen atau kalium juga mengandung unsur sulfur yang
tersedia bagi tanaman. Pemupukan dasar dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah. Dengan pemupukan dasar, diharapkan unsur S dalam tanah dapat
meningkat dan mencukupi kebutuhan tanaman bawang putih pada awal pertumbuhannya.
Ketersediaan unsur S pada tanah dapat ditingkatkan
dengan melakukan pemupukan. Jika tanaman bawang putih terlanjur ditanam dan
mengalami defisiensi unsur S, dapat diatasi dengan menambah pupuk dengan
kandungan S yang tinggi seperti ZA atau ZK. Selain itu, dapat juga dilakukan
pemupukan berupa bahan organik seperti pupuk kandang atau pupuk hijau.
Pada musim tanam selanjutnya, lahan yang digunakan
untuk budidaya bawang putih di pesisir pantai perlu dilakukan pemupukan dasar pada saat
pengolahan lahan. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah. Pemupukan dasar dapat menambah unsur hara dalam tanah yang
diperlukan tanaman bawang putih. Waktu pemberian pupuk
dasar dilakukan 1 minggu sebelum tanam atau saat pembuatan bedengan. Banyaknya
pupuk kandang yang diberikan adalah 15-20 ton/ha, tergantung dari kondisi tanahnya.
Dapat juga ditambahkan pupuk kimia, seperti urea, TSP, dan ZK dengan dosis
masing-masing 200 kg, 30 kg, dan 70 kg per hektar atau menggunakan TSP, KCI dan ZA, masing-masing
dengan dosis 200 kg, 50 kg dan 50 kg yang dicampur menjadi
satu.
Dasar teori atau sumber bacaan dapat dilihat di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar