Ketersedian nutrisi atau makanan merupakan faktor terpenting kelangsungan hidup dari makhluk hidup, tidak terkecuali tumbuhan. Tumbuhan memerlukan makanan atau nitrisi berupa N, P, K dan unsur-unsur mikronutrien lainnya. Makanan tersebut biasanya berada dalam tanah. Akar akan mengangkut nutrisi tersebut menuju ke batang kemudian diteruskan ke daun. Jika asupan nutrisi di dalam tanah tidak mencukupi kebutuhan tanaman, maka terjadi kekahatan atau gejala kekurangan. Gejala kekurangan unsur hara pada tanaman, umumnya dapat dilihat secara fisik. Terlihat dari daun atau batang tanaman.
Sumber : klik saja
Gambar indikator kekurangan unsur hara pada daun tanaman
1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N )
Gejala kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari
daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi
kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang
terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini
perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang.
Kandungan unsur fara N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal
ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran
kecil-kecil.
2. Kekurangan unsur fosfor ( P )
Fungsi unsur hara fosfat dalam tanaman adalah mempercepat
pertumbuhan akar semai, mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa
pada umumnya, meningkatkan produk biji-bijian dan memperkuat tubuh tanaman
padi-padian sehingga tidak mudah rebah. Karena itu defisiensi atau kekurangan unsur hara ini
akan menimbulkan gejala hambatan pada pertumbuhan sistem perakaran, daun, batang
seperti misalnya pada tanaman serealia (padi-padian, rumput-rumputan, jewawut,
gandum, jagung) daunnya berwarna hijau tua/ keabu-abuan, mengkilap, sering pula
terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Tangkai daun
kelihatan lancip. Pertumbuhan buah jelek, merugikan hasil biji.
3. Kekurangan Unsur Kalium ( K )
Defisiensi unsur Kalium memang sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang
ditampakkan ketika tanaman masih muda. Jadi agak berlainan dengan gejala-gejala
karena difisiensi N dan P. Gejala yang terdapat pada daun terjadi secara
setempat-setempat. Pada permulaannya tampak agak mengkerut
dan kadang-kadang mengkilap dan selanjutnya sejak ujung dan tepi daun
tampakmenguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun,
pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor, berwarna coklat, sering pula
bagian yang bercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati.
Pada tanaman kentang gejala yang dapat dilihat pada daun yang mana terjadi
pengkerutan dan peng-gulungan, warna daun hijau tua berubah menjadi kuning
bertitik-titik coklat. Gejala yang terdapat pada batang yaitu batangnya lemah
dan pendek-pendek sehinga tanaman tampak kerdil. Gejala yang tampak pada buah
misalnya buah kelapa dan jeruk banyak yang berjatuhan sebelum masak, sedang
masaknya buahpun berlangsung sangat lambat. Bagi tanaman yang berumbi menderita
defisiensi K hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian
rendah.
4. Kekurangan Unsur Kalsium (Ca)
Defisiensi
unsur Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakara, selain akar
kurang sekali fungsinyapun demikian terhambat, gejala-gejalanya yang timbul
tampak pada daun, dimana daun-daun muda selain berkeriput mengalami per-ubahan
warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis ( berubah menjadi kuning) dan warna
ini menjalar diantara ujung tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada
beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati. Defisiensi unsur Ca
menyebabkan pula pertumbuhan tanaman demi-kian lemah dan menderita. Hal ini
dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada sebagian dari
jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang menyebabkan lemah
dan menderitanya tanaman tersebut atau dapat dikatakan karena distribusi
zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat ( tidak
lancar).
5. Kekurangan Unsur Magnesium ( Mg )
Unsur
Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan unsur hara Mg yang
tersedia bagi tanaman akan menimbulkan gejala–gejala yang tampak pada bagian
daun, terutama pada daun tua. Klorosis tampak pada diantara tulang-tulang daun,
sedangkan tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian diantara
tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak
kecoklatan. Daun-daun ini mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak
mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat
tua/kehitaman dan mengkerut. Defisiensi Mg menimbulkan pengaruh pula pada
pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak menghasilakn biji hendaknya
diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan Mg(OH)2.
6. Kekurangan Unsur Belerang ( S)
Defisiensi unsur S gejalanya klorosis terutama pada daun-daun
muda, perubahan warna tidak berlangsung setempat-tempat, melainkan pada bagian
daun selengkapnya, warna hijau makin pudar berubah menjadi hijau yang sangat
muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak
merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya. Perubahan warna ini
dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning
dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di
beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan "Tea Yellows" atau ”Yellow Disease”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar