Minggu, 12 Februari 2017

Dasar Teori Praktikum untuk Uji Karbohidrat

Karbohidrat hanya tersusun dari tiga jenis unsur, yaitu karbon, hidrogen dan oksigen. Satuan unit terkecil penyusun setiap karbohidrat adalah monosakarida atau gula sederhana yang hanya mengandung 3 sampai 7 atom karbon. Setiap monosakarida dicirikan oleh adanya gugus aldehida atau gugus keton. Kedua gugus ini sangat reaktif pada larutan alkali. Di dalam larutan yang mengandung satu atau lebih ion-ion pengoksidasi, gugus aldehida dan gugus keton akan teroksidasi membentuk gugus asam yang disebut gugus karboksil (-COOH). Kandungan karbohidrat pada suatu makanan dapat diuji dengan beberapa cara dan larutan yang berbeda. Pada prinsipnya melihat warna yang berubah setelah dilakukan uji.
Gugus keton dan aldehida selain dapat teroksidasi juga dapat tereduksi, sehingga terbentuk gugus –OH tambahan. Gula yang telah tereduksi disebut alkohol gula. Glukosa, fruktosa dan sorbosa dapat tereduksi membentuk sorbitol. Jika ditambah larutan ion Cupri dalam suasana alkalis, kemudian dipanaskan maka akan terbentuk endapan Cu2O yang berwarna merah bata.
Dua atau lebih monosakarida dapat bergabung membentuk senyawa karbohidrat yang lebih besar. Setiap penggabungan antara molekul monosakarida menghasilkan satu molekul air. Jika 2 monosakarida bergabung membentuk senyawa disakarida. Jika 2 sampai 4 monosakarida bergabung akan membentuk oligosakarida. Apabila setelah penggabungan gugus keton dan aldehida masih tampak, maka oligosakarida masih memiliki kemempuan mereduksi, contohnya maltose dan selobiosa. Jika gugus pereduksi dari monosakarida terpakai untuk penggabungan molekul tersebut, maka oligosakarida tersebut tidak dapat tereduksi, misalnya sukrosa.
Jika lebih dari 4 monosakarida bergabung akan membentuk polisakarida. Polisakarida dapat mengabsorbsi iodin hingga terjadi pewarnaan, jika terdapat amilum akan memberikan warna biru. Pewarnaan tersebut merupakan uji dari karbohidrat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar