Sabtu, 11 Februari 2017

Ringkasan Materi Fisiologi Tumbuhan

          Materi fisiologi tumbuhan sangat beragam. Diantaranya anatomi tumbuhan, fungsi dan defisiensi unsur hara,  penyerapan dan translokasi unsur hara, transpirasi, metabolisme dan enzim. Berikut uraian materi secara garis besar, meskipun tidak komplit. Semoga bermanfaat. 
Anatomi Tumbuhan
            Sel merupakan penyusun terkecil dari makhluk hidup. Bagian sel tumbuhan terdapat dinding sel yang berfungsi melindungi sel; sitoplasma yang terdapat organel-organel sel seperti mitokondria, kloroplas, ribosom, retiklum endoplasma, badan golgi, peroksisom, vakuola dan intisel sebagai pusat pengendali dalam sel. Retikulum endplasma terlibat dalam proses sintesis protein. Mitokondria menyediakan energi untuk proses metabolisme. Kloroplas merupakan tempat fotosintesis. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Vakuola berfungsi mengatur air dan cairan dalam sel.
            Sel-sel yang bentuk dan fungsinya sama terdeferensiasi sehingga membentuk jaringan. Pada jaringan tumbuhan terbagi menjadi jaringan meristem, jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan mekanik dan jaringan pengangkut. Jaringan meristem mampu membelah terus dan membentuk sel baru. Jaringan epidermis melindungi sel. Jaringan parenkim  membentuk daging buah, membetuk endosperm, menyimpan makanan cadangan, tempat fotosintesis dan dapat berfungsi sebagai penyokong. Jaringan penyokong sebagai penyokong tubuh. Jaringan pengangkut yang terdiri dari floem (mengagkut hasil fotosintesis) dan xilem (mengangkut mineral dan air).
            Akar merupakan bagian  tumbuhan yang biasanya berkembang dibawah permukaan tanah. Akar berfungsi untuk menegakkan tumbuhan, mengambil air dan garam tanah serta menyimpan cadangan makanan. Batang  batang adalah epidermis, korteks, endodermis dan stele yang berisi system pembuluh. Struktur daun terdiri dari epidermis, mesofil, berkas pengankut dan stomata. Perkembangan daun yaitu permulaan (inisi), diferensiasi awal, perkemangan sumbu (aksis) daun dan perkembangan helai daun. Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan angiospermae. Bunga mempunyai 4 tipe organ, yaitu sepala yang menyusun kaliks, petala yang menyusun korola, stamen, dan pistulum sebagai organ perkembangbiakan.
Sumber :
Yayan Sutrian. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan. Rineka Cipta. Jakarta. 216 h.
Sri Mulyani E.S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius. Yogyakarta. Hal 187-311.

Fungsi dan Defisiensi Unsur Hara
            Unsur hara merupakan senyawa kimia yang diperlukan oleh tanaman sebagai zat makanan. Unsur esensial adalah unsure hara yang tidak dapat digantikan dan berperan langsung dalam tumbuhan, seperti nitrogen, fosfat, kalium, belerang, magnesium, kalsium, besi, klorin, mangan, boron, seng, tembaga, molibdenum dan nikel. Nitrogen dibutuhkan dalam pembentukan protein, perpaduan klorofil dan fotosintesa. Unsur fosfor berfungsi dalam reaksi gelap fotosintesis, respiarasi, dan berbagai proses metabolism lainnya. Unsur kalium berperan sebagai activator dari berbagai enzim dan optimalisasi fungsi stomata pada daun. Belerang merupakan penyusun asam amino sistein dan methionin serta koenzim A. Magnesium berfungsi sebagai penyusun klorofil, berperan dalam respirasi dan mengaktifkan kerja enzim. Kalsium berfungsi sebagai pengikat antara molekul fosfolipida, memacu dan menghambat aktivitas beberapa enzim. Besi merupakan bagian dari enzim tertentu dan bagian dari protein yang berfungsi sebagai pembawa elektron. Klor berfungsi menstimulasi pemecahan molekul air pada fase terang fotosintesis. Mangan berfungsi aktivator dari berbagai enzim.
Tumbuhan menanggapi kurangnya pasokan unsur esensial dengan menunjukkan gejala kekahatan yang khas. Jika tumbuhan kekurangan nitrogen akan menunjukkan gejala klorosis pada daun tua, sedangkan kekurangan fosfor mengakibatkan tumbuhan kerdil dan berwarna hijau tua. Kekurangan kalium mengakibatkan daun agak klorosis dan menjadi bercak nekrosis berwarna gelap (bercak mati) pada bagian ujung, tepi dan jaringan antar tulang daun. Kekurangan kalsium mengakibatkan tunas pucuk mati, yang diikuti oleh distorsi pada ujung atau pangkal daun muda dan pada titik tumbuh melengkung yang kemudian mengering pada bagian ujungnya. Kekurangan magnesium mengakibatkan daun mengalami klorosis tidak merata pada daun tua. Tunas pucuk hudup tetapi daun muda menjadi layu dan tidak mengalami klorosis dikarenakan kekurangan tembaga. Pengetahuan tentang gejala kekurangan masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani dalam menentukan jenis pupuk yang harus digunakan.
Sumber :
Frank B. Salisbury & Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung. Bandung. Hal 129-149.
Benyamin Lakitan. 2013. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Pers. Jakarta. Hal 63-71.

Penyerapan dan Translokasi Unsur Hara
            Akar merupakan organ tumbuhan yang aktif menyerap air dan unsur hara. Rambut akar dalah bentuk modifikasi epidermis pada akar yang membantu mencari air dan unsure hara. Air diserap oleh akar dengan tekanan osmotik, respirasi sel pada akar untuk mendapatkan energi penggerak dan memanfaatkan transpirasi. Setelah air melintasi epidermis, air dan unsur hara terlarut menuju korteks dan menuju xilem. Dengan adanya daya kohesi dan potensial air didalam xilem negatif, sehingga air akan naik ke atas menuju daun dan sebagian air digunakan untuk transpirasi (penguapan).
            Difusi merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tingi ke tempat berkonsentrasi lebih redah  untuk mencapai kesamaan konsentrasi, sedangkan osmosis merupakan perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang hipotonis ke larutan hipertonis. Difusi dan osmosis pada sel terjadi secara pasif, sedangkan perpindahan zat secara aktif diperlukan ATP.
Sumber :
Frank B. Salisbury & Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung. Bandung. Hal 30-127.

Transpirasi
Transpirasi merupakan proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Faktor yang mempengaruhi laju transpirasi adalah faktor internal yang mempengaruhi mekanisme buka tutup stomata, kelembaban udara disekitar tanaman, suhu udara, suhu daun tanaman. Transpirasi berfungsi mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui xilem, menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal dan menjaga kestabilan suhu daun.
Dalam proses transpirasi, air menguap dari dinding sel-sel parenkim palisade dan parenkim spongy ke ruang interseluler. Stomata merupakan tempat keluar masuknya udara (oksigen dan karbondioksida). Karena rangka molekul semua bahan organik pada tumbuhan terdiri dari atom karbon. Karbon masuk dalam bentuk CO2 melalui stomata dan air keluar secara difusi melalui pori yang sama saat stomata  terbuka.
Sumber :
Benyamin Lakitan. 2013. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Pers. Jakarta. Hal 53-60.

Metabolisme dan Enzim
Enzim adalah senyawa protein yang dapat menganalisis reaksi-reaksi kimia dalam sel dan jaringan makhluk hidup. Enzim tersusun atas protein sebagai penyusun utamanya, beberapa enzim mengandung senyawa organik nonprotein (gugus prostetik) dan ada yang hanya terbentuk dari molekul protein tanpa adanya penambahan komponen lain. Enzim bersifat seprti protein,  berfungsi secara spesifik dan tidak berperan bolak-balik. Cara kerja enzim terhadap subtrat (bahan yang diubah) yaitu lock and key dan sisi aktif enzim menyesuaikan bentuk subtrat. Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu, air, pH dan konsentrasi. Enzim berperan pada reduksi, hidrolisis, dehidrasi, oksidasi, deaminase, dekarboksilasi, fosforilasi, defosforilasi, dan transferase.
Metabolisme merupakan reaksi- reaksi kimia yang memungkinkan  adanya kehidupan. Selain membentuk senyawa bahan penyusun struktur organel atau bagian sel lainnya, tumbhan juga menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari serangan serangga, bakteri, jamur dan sejenis pathogen lainnya. Metabolisme dibagi 2, yaitu katabolisme dan anabolisme. Katabolisme adalah reaksi pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana disertai dengan pembebasan energi dalam bentuk ATP, contoh : proses respirasi. Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen, sedangkan respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen. Energi yang dilepaskan oleh proses katabolisme dalam bentuk ATP akan digunakan untuk proses anabolisme. Faktor yang mempengaruhi respirasi adalah ketersediaan subtrat, ketersediaan osigen, suhu, tipe dan umur tumbuhan.
Anabolisme adalah penyusun senyawa kompleks (organik) dari senyawa sederhana dengan menggunakan energi, contoh fotosintesis. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah faktor eksternal: CO2, H2O, spektrum cahaya, dan suhu, sedangkan faktor internal: pigmen dan enzim. Pada fotosintesis diperlukan Karbon dioksida, air, cahaya matahari, klorofil, sehingga mengasilkan senyawa organik (karbohidrat) dan oksigen. Tahap reaksi fotosintesis: reaksi terang (fotolisis) dan reaksi gelap (siklus Calvin-Benson). Reaksi terang terjadi jika ada cahaya matahari. Energi ini digunakan untuk melepaskan elektron, sehingga melekul air akan terpecah menjadi ½ O2 dan 2H+.  H+ akan diikat oleh NADP+ menjadi NADPH. Sedangkan pada reaksi gelap terjadi di stroma kloroplas. Reaksi yang terjadi adalah fiksasi karbon dioksida yaitu penambatan CO2 oleh ribulose bifosfat (RuBP) menjadi PGA, reaksi ini di dikatalis oleh enzim rubisco. Kemudian fase reduksi diperlukan ATP dan ion H+ dari NADPH untuk mereduksi PGA menjadi PGAL. Kemudian yang terakhir adalah fase regenerasi, terjadi pembentukan kembali RuBP dari 10 PGAL dan 2 PGAL digunakan dalam sintesis glukosa.
Sumber :
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen        Pendidikan Nasional. Jakarta. Hal 27-47.
Benyamin Lakitan. 2013. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Pers. Jakarta. Hal 105-165.

Masih ada beberapa materi yang belum dimasukkan. So, cobalah membaca sisanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar